KUALITAS
INSTRUMEN EVALUASI PEMBELAJARAN
BAHASA
ARAB DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 2 PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
A.
Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah hasil dari sebuah kebudayaan yang sangat efektif
untuk membentuk suatu komunitas tertentu. Bahasa juga sebagai alat komunikasi
dan penghubung dalam pergaulan manusia sehari-hari, baik antar individu dengan
individu, individu dengan masyarakat atau antar individu dengan individu suatu
negara tertentu. Bahasa dalam hubungan antar manusia bisa menyampaikan maksud
tertentu, seperti senang, gembira, suka, sedih, dan lain sebagainya yang
intinya dapat dipahami dan dimengerti orang lain.[1]
Seroang ahli bahasa juga berpendapat bahwa bahasa adalah sebuah
alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang bunyi suara yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia.[2]
Bahasa dalam kehidupan manusia sangat beragam, tergantung di mana
manusia itu tinggal. Seperti halnya bahasa arab, bahasa arab adalah salah
satunya, bahasa arab memiliki keistimewaan dibanding dengan bahasa yang lain.
Selain sebagai bahasa internasional, bahasa arab yang merupakan klaim dari
bahasanya orang islam juga sebagai bahasa Al-quran.[3]
Bagi umat islam sumber hukum yang dipakai semua tertuang di dalam Al-quran yang
menggunakan bahasa arab. Oleh karenya bahasa arab menjadi begitu penting bagi
umat islam.
Bahasa arab saat ini banyak dipelajari oleh orang diberbagai
penjuru dunia. Tak terkecuali di negara kita, Indonesia. Banyak sekolah yang di
dalamnya terdapat pelajaran bahasa arab, baik swasta maupun negeri. Bahasa arab
menjadi konsumsi para siswa di sekolahnya masing-masing.
Dalam pembelajaran ada tiga
prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu[4]
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
1.
Prinsip
Perencanaan : yaitu sebelum melakukan proses pembelajaran terlebih dahulu
seorang guru menyiapkan bahan atau materi pelajaran yang akan diberikan keada
peserta didiknya.
2.
Prinsip
Pelaksanaan : yaitu proses implementasi dari prinsip perencanaan, berupa
penjelasan materi secara bertahap, kemudian selalu memberikan motivasi belajar
anak dalam proses pembelajaran dan juga selalu memberikan apresiasi atau pujian
kepada anak.
3.
Prinsip
Evaluasi : yakni setelah melakukan proses pembelajaran, dilakukan evaluasi
untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang telah dicapai dari
proses pembelajaran.
Tentunya juga dalam pembelajaran
bahasa arab mengenal sistem perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Ketiga
komponen tersebut sangat penting dalam pembelajaran karena merupakan unsur
pokok dalam suatu pembelajaran, tanpa ketiga hal tersebut tentunya suatu
pembelajaran tidak dapat berjalan secara maksimal dan hasilnya pun tentu tidak
memuaskan, baik untuk peserta didik maupun pendidik juga institusi tersebut.
Setelah melaksanakan perencanaan dan
proses pembelajaran tentu yang menjadi hal penting selanjutnya adalah evaluasi
(penilaian). Evaluasi menjadi hal pokok dalam sistem pembelajaran, oleh
karenanya hasil belajar siswa sangat ditentukan dengan evaluasi yang dilakukan.
Dimana dalam evaluasi adalah proses mengukur kemampuan peserta didik sejauh
mana tingkat penguasaan materi yang telah disampaikan oleh guru. Selain itu
juga untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan peserta didik serta
keberhasilan yang telah dialami siswa selama kegiatan dalam jangka waktu
tertentu.[5]
Evaluasi merupakan suatu proses
penting dalam pembelajaran dalam pendidikan. Oleh karenanya penilaian hasil
belajar juga mempengaruhi baik tidaknya suatu pendidikan. Sehingga ketepatan
penilaian hasil belajar memberikan dampak yang signifikan terhadap upaya peningkatan
mutu pendidikan di sekolah.
Proses evaluasi bersifat
keseluruhan, mencakup berbagai aspek, baik kognitif, afektif maupun
psikomotorik.[6]
Demikian juga evaluasi dalam bahasa arab. Dalam bahasa arab ada empat kemahiran
yang harus dikuasai oleh siswa, di mana keempat kemahiran tersebut di dalamnya
terdapat evaluasi yang masing-masing mempunyai fungsi dan peran berbeda. Dalam
keempat kemahiran tersebut, dalam proses evaluasi juga harus mencakup ketiga
ranah tersebut (kognitif, afektif dan psikomotorik).[7]
Evaluasi dalam pembelajaran memiliki
dua bentuk, yakni tes dan nontes. Tet dan nontes adalah instrumen atau alat
dalam evaluasi. Istilah tes mengacu pada suatu alat bantu atau prosedur yang digunakan
untuk mengukur suatu kemampuan, seperti yang dikatakan oleh Gronlound dan Linn,
tes adalah suatu jenis alat untuk memperoleh data numerik atau alat untuk mencakup
pengukuran yang hasilnya dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pertimbangan
dalam melakukan evaluasi.[8]
Test dianggap sebagai sarana paling
efektif dalam evaluasi, karena dalam test dapat mengukur tingkat kemampuan
siswa dalam memahami materi ajar yang telah diajarkan. Akan tetapi tes yang
baik harus memenuhi beberapa syarat, yaitu validitas, reliabilitas,
objektivitas, praktibilitas, dan ekonomis.[9] Karena
ketepatan penilaian hasil belajar berdampak signifikan terhadap peningkatan
mutu pendidikan di sekolah. Maka kualitas tes sebagai salah satu alat evaluasi
sangat perlu diperhatikan. Suatu tes dikatakan mempunyai kualitas yang baik
jika memenuhi persyaratan substansi, kontruksi dan bahasa. Selain itu tes
dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila mempunyai validitas soal,
reliabilitas soal, derajat kesukaran item, daya pembeda item, dan fungsi
pengecoh yang baik.[10]
Seperti halnya dalam mata pelajaran Bahasa
Arab di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Purwokerto, ada beberapa tes yang
digunakan dalam mengukur kemampuan siswa. Hal ini seperti yang dituturkan Bapak
Junianto selaku salah satu guru mata pelajaran Bahasa Arab di MAN 2 tersebut
pada saat peneliti melakukan observasi awal pada tanggal 28 Mei 2013. Beliau
berpendapat bahwa tiap guru mempunyai kebebasan dalam mengukur tingkat kemampuan
siswa asalkan masih sesuai dengan kurikulum dan tujuan pendidikan.
Karena banyaknya variasi tes yang
digunakan oleh guru dalam mengukur tingkat kemampuan siswa peneliti tertarik
untuk meneliti dan membahas tentang “KUALITAS INSTRUMEN EVALUASI PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 2 PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN
2012/2013”. Tentunya bukan karena hal di atas yang menjadikan peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian akan tetapi lebih dikarenakan ingin mengetahui
bagaimana kualitas tes yang diberikan kepada siswa. Apakah pemakaian tes yang
selama ini digunakan sudah memenuhi kriteria tes yang baik atau hanya sebatas
menggugurkan kewajiban semata tanpa melihat sisi aspek yang harus dinilai. Oleh
karenya hasil tes tersebut benar-benar mampu mengukur kemampuan siswa dalam
penguasaan pelajaran bahasa arab.
B.
Definisi Operasional
1.
Kualitas
Instrumen Evaluasi
Kualitas dalam KKBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia) adalah tingkat buruknya sesuatu.[11] Sedang
menurut J.M. Juran,
mengartikan sebagai cocok untuk digunakan.[12]
Instrumen dalam KBBI adalah alat
yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu.[13]
Sedang secara istilah instrumen
adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, sehingga dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan
data mengenai suatu variable.[14]
Evaluasi berasal dari bahasa Inggris
evaluation yang. Berarti penilaian atau penaksiran. Sedang menurut
Gronlund (1981) mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses yang sistematis untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk menentukan
tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan pembelajaran.[15]
Jadi kualitas instrumen evaluasi
adalah penilaian yang sistematis terhadap suatu suatu alat yang digunakan untuk
mengukur suatu obyek atau data (tes) sehingga cocok untuk digunakan dengan
semestinya.
2.
Pembelajaran
Bahasa Arab
Istilah pembelajaran mengandung dua
kegiatan yaitu kegiatan belajar dan kegiatan mengajar. Jadi pengertian pembelajaran
adalah kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh guru
dan murid untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, baik secara kognitkif,
afektif dan psikomotorik.[16]
Bahasa arab adalah kata yang
diungkapkan oleh bangsa arab untuk menyampaikan maksud mereka (orang arab).[17]
Dengan demikian pembelajaran bahasa
arab adalah proses kegiatan belajar dan mengajar terhadap mata pelajaran yang
dilakukan secara maksimal agar peserta didik memahami materi tertentu dalam suatu
pembelajaran. Dalam hal ini adalah bahasa arab.
3.
Madrasah
Aliyah Negeri 2 Purwokerto
Madrasah
Aliyah Negeri Purwokerto 2 adalah salah satu lembaga pendidikan tingkat atas
yang berada di bawah naungan DEPAG yang beralamat di Jl. Jendral Soedirman no.
791 Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas 53111 yang kedudukannya
setingkat dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).
Jadi
yang penulis maksud dengan beberapa pengertian di atas, yang penulis ingin
meneliti tentang kualitas instrumen evaluasi yaitu pada tes sumatif, baik
ulangan akhir semester I dan ulangan akhir semester II. Sedangkan kelas yang
penulis pilih adalah kelas X karena pada kelas X mata pelajaran bahasa arab
antara kelas yang satu dengan yang lain masih sama dalam hal ini belum ada
penjuruan ke jurusan yang akan dipilih. Selain itu juga di kelas X peserta
didik berlatar pendidikan yang tidak sama pula dari satu almamater, oleh karenanya
variasi itu tentu akan sangat mempengruhi dalam proses adaptasi dalam pembelajaran
bahasa arab.
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
“Bagaimana Kualitas Instrumen
Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Porwokerto
Tahun Pelajaran 2012/2013.”
D.
Tujuan dan Manfaat Penelitan
Tujuan
penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui
secara umum kualitas instrumen evaluasi pembelajaran bahasa arab di Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 2 Purwokerto tahun pelajaran 2012/2013.
2.
Mendeskripsikan
kualitas instrumen evaluasi pembelajaran bahasa arab di Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) 2 Purwokerto tahun pelajaran 2012/2013 khusunya butir tes soal yang
digunakan pada Ulangan Akhir Semester I dan Ulangan Akhir Semester II.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : secara teoritis, penelitian
ini sebagai sarana penunjang informasi yang berkaitan dengan evaluasi
pembelajaran. Selain itu penelitian ini juga dapat dijadikan bahan studi
lanjutan dan acuan dalam pembuatan tes evaluasi pembelajaran bahasa arab di
lembaga pendidikan formal. Sedangkan secara praktis penelitian ini memberikan
masukan keada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Purwokerto khususnya untuk tahun
pelajaran selanjutnya.
E.
Telaah Pustaka
Telaah
pustaka merupakan bagian yang menggunakan teori atau hasil dari penelitian yang
sebelumnya telah dilakukan.
Salah
satu buku yang menjadi referensi adalah bukunya Suharsimi Arikunto yang
berjudul Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan yang menggambarkan bahwa
penilaian itu memiliki makna bagi siswa, makna bagi pendidik, dan makna bagi
lembaga pendidikan itu sendiri atau sekolah tersebut.[18] Dalam
bukunya juga disebutkan tentang subjek dan objek evaluasi, prinsip, validitas
tes, menskor, menilai dan lain sebagainya.
Selain
referensi buku, sebelumnya juga telah dilakukan penelitian terkait dengan masalah
evaluasi pembelajaran bahasa arab, diantaranya:
Skripsi Elly Suryanti Sugito (2010) yang
berjudul “Analisis Soal Test Semester Gasal Pelajaran
Bahasa Arab di MTs Negeri Model Purwokerto Tahun Ajaran
2007/2008” yaitu dari hasil analisis secara objektivitas,
praktibilitas, ekonomis sudah memenuhi syarat tes yang baik sedang secara reliabiltas tes yang dilakukan tehadap soal tes harian dengan
ulangan umum masih belum baik.
Skripsi Nuraini (2006) yang berjudul
“Evaluasi Terhadap Pembelajaran Bahasa Arab Dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) (Studi Diskriptif Evaluatif di MAN Purwokerto 2)” yang membahas tentang
peranan Kurikulum Berbasis Kompetensi di
MAN Purwokerto 2 masih belum terlaksana seutuhnya, kerena guru belum menerapkan
KBK secara keseluruhan sehingga evaluasi belum dapat berjalan dengan maksimal.
Selain itu juga skripsi Agus Salim
(2008) yang berjudul “Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Soal Tes Bahasa Arab
pada Ujian Masuk STAIN Purwokerto Tahun Akademik 20017/2208” bahwa dari
jumlah soal sebanyak 50 butir yang diujikan sudah menunjukan soal yang baik.
Hal itu dapat diketahui dari persentase sebaran Tingkat Kesukrannya yaitu 22%
butir termasuk sukar, 66% butir sedang dan 12% butir mudah. Sedang pada indeks
diskriminasi atau daya beda bahwa soal tes masuk bahasa arab dari 50 butir soal
sebanyak 70% memiliki daya beda baik dan baik sekali, sedang 18% memiliki daya
beda cukup dan 6% diantaranya memiliki daya beda jelek.
Meskipun terdapat kesamaan dengan
beberapa penelitian di atas akan tetapi dalam penelitian ini terdapat perbedaan
yaitu pada analisis datanya. Dalam penelitian ini penulis menitikberatkan pada
masalah kualitas instrumen evaluasi pembelajaran, karena penulis yakin selain
jarang ada yang meneliti kualitas instrumen juga penulis ingin mengetahui
seberapa jauh tingkat pemahaman siswa terhadap penguasaan bahasa arab secara
umum.
F.
Metode Penelitian
1.
Jenis
Penelitian
Penelitian
ini berjenis penelitian lapangan (field research) dengan mengumpulkan
data langsung dari lapangan dan menggunakan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan
secara mendalam tentang kualitas evaluasi pembelajaran bahasa arab di Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 2 Purwokerto. Di mana di dalamnya dilengkapi data yang
dapat dijadikan referensi yang mudah dipahami.
Dalam
pendekatan secara kualitatif peneliti bermaksud meneliti tes dari segi
pemenuhan persyaratan substansi, konstruksi dan bahasa.
Sedang
dari pendekatan kuantitatif peneliti bermaksud meneliti tes dari segi validitas
tes, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran serta efektifitas fungsi
distraktor (pengecoh).
2.
Lokasi
Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Purwokerto yang beralamat di
Jl. Jend. Sudirman 791, Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
3.
Objek
Penelitian
Objek
penelitian dalam penelitian ini adalah Kualitas Evaluasi Pembelajaran Bahasa
Arab di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Purwokerto yaitu soal Ulangan Akhir
Semester I dan Ulangan Akhir Semester II tahun pelajaran 2012/2013.
4.
Populasi
Populasi
menurut Suharsimi Arikunto adalah keseluruhan subjek penelitian.[19] Sedangkan
populasi yang dimaksud adalah keseluruhan lembar jawaban tes Ulangan Akhir Semester
I dan Ulangan Akhir Semester II kelas X di Madrasah Aliyah Negeri 2 Purwokerto
tahun pelajaran 2012/2013.
5.
Metode
Pengumpulan Data
a.
Observasi
Observasi
atau pengamatan adalah suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan
pengamatan secara langsung terhadap kegiatan langsung di lapangan.[20]
Metode
observasi penulis gunakan untuk mengamati secara langsung kondisi sekolah dan
berbagai peristiwa yang terjadi dalam proses pembelajaran maupun dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran bahasa arab baik mengenai guru maupun siswa
dan metode serta lain sebagainya yang dianggap perlu untuk dijadikan sumber
data.
b.
Wawancara
atau interview
Wawancara merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi atau ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu yang dibahas.[21]
Wawancara ini digunakan peneliti
ketika melakukan observasi pendahuluan untuk mencari permasalahan yang harus
diteliti, selain itu juga digunakan peneliti ketika ingin mengetahui lebih
dalam lagi mengenai hal-hal yang terkait penelitianya.
c.
Dokumentasi
Peneliti
mendapatkan catatan tentang sejarah berdirinya Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Purwokerto 2, visi dan misi, letak geografis, struktur organisasi madrasah dan
data-data lainya yang menunjang penelitian.
Metode
dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang soal tes dan lembar jawaban
Ulangan Akhir Semester I dan Ulangan Akhir Semester II siswa kelas X di
Madrasah Aliyah Negeri 2 Purwokerto tahun pelajaran 2012/2013.
d.
Analisis
Data
Analisis
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diproleh
dari wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori, menjabarkan dalam beberapa unit, melakukan analisis,
menyusun ke dalam pola, dan memilih mana yang dianggap penting dan akan
dipelajari dan membuat kesimpulan oleh diri sendiri dan orang lain.[22]
Penulis
menganalisis data dengan metode deskriptif, deduktif dan induktif. Metode
deduktif digunakan untuk mendeskripsikan suatu situasi atau populasi tertentu
secara sistematis dan bersifat faktual dan apa adanya. Metode deduktif digunakan
untuk memberikan kesimpulan dari hal pokok secara umum kemudian memberikan
penjelasan-penjelasan secara khusus terhadap data yang terkumpul. Metode
induktif penulis gunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dengan menarik
kesimpulan dari hasil atau data-data yang telah tersusun secara sistematis.
Sedang
untuk memporoleh analisis data secara kuantitatif penulis menggunakan rumus untuk menghitung validitas,
reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran dan fungsi pengecoh.[23]
1.
Validitas
Validitas
berkaitan dengan permasalahan apakah tes yang dimaksudkan dapat mengukur secara
tepat sesuatu yang akan diukur tersebut. Adapun rumus yang digunakan adalah :
2.
Reliabilitas
Reliabilitas
adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Reliabilitas tes
atau keajekan suatu tes berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes akan
menghasilkan kepercayaan tinggi apabila tes tersebut dapat meberikan hasil yang
tetap.
Di mana:
: koefisien
reliabilitas tes
:
banyaknya butir soal yang dikeluarkan dalam tes
1 : bilangan konstan (menjadi
ksepakatan)
:
jumlah varian skor dari tiap-tiap soal
: varian total
3.
Tingkat
Kesukaran
Tingkat
kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat
kemampuan tertentu yang bisanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks
kesukaran soal atau tingkat kesukaran soal bergerak antara 0,00 sampai dengan
1,00. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukan soal itu terlalu sukar,
sebaliknya indeks 1,00 menunujukan bahwa soalnya terlalu mudah.
ITK
=
Dimana:
ITK : indeks kesukaran soal
B : banyaknya siswa yang menjawab benar
butir soal
N : banyaknya siswa yang mengikuti tes
4.
Daya
Pembeda Soal
Daya pembeda
soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang mampu
(menguasai materi) dan siswa yang kurang mampu (belum menguasai materi). Daya
pembeda soal dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks pembeda
soal. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal
tersebut membedakan siswa yang memahami materi dengan siswa yang belum memahami
materi. Indeks daya pembeda soal berkisar antara -1,00 sampai dengan 100.
IDP
=
Di mana:
IDP : indeks daya pembeda soal
BA : jumlah jawaban benar pada kelompok
tinggi
BB : jumalah jawaban benar pada kelompok
rendah
N : jumlah siswa yang mengikuti tes
5.
Fungsi
Pengecoh
Analisis fungsi
pengecoh dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengecoh-pengecoh tersebut dapat berfungsi
secara efektif atau tidak. Pengecoh yang sama sekali tidak dipilih oleh testee
berarti pengecoh tersebut jelek, sedangkan pengecoh yang baik adalah
pengecoh yang menarik testee untuk memilih yang kurang menguasai materi.
Suatu pengecoh dikatakan berfungsi efektif apabila pengecoh paling tidak
dipilih oleh 5% peserta tes, atau lebih banyak dipilih oleh kelompok bawah.
G.
Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan merupakan kerangka skipsi yang gunakan penulisan dan pembahasan
skipsi ini, maka penulis membuat sistematika penulisan yang terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.
Pada
bagian awal terdiri dari Halaman Judul, Halaman Nota Pembimbing, Halaman
Pengesahan, Halaman Kata Pengantar dan Halaman Isi.
Bagian
utama terdiri dari lima bab, yaitu :
BAB
I adalah pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan ndan manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB
II adalah landasan teori dari kualitas instrumen evaluasi pembelajaran bahasa
arab dan hal yang meliputinya.
BAB
III adalah metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, tempat dan
waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator
penelitian, pengumpulan data penelitian dan analisis data penelitian.
BAB
IV adalah penyajian data dan analisis data tentang kualitas instrumen evaluasi
pembelajaran bahasa arab di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Purwokerto.
BAB
V adalah penutup yang terdiri dari simpulan, saran-saran dan kata penutup.
KERANGKA
SKRIPSI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN NOTA
PEMBIMBING
HALAMAN
PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN
PESEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I :
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
B.
Definisi
Operasional
C.
Rumusan
Masalah
D.
Tujuan
dan Manfaat Penelitian
E.
Sistematika
Penulisan
BAB II : LANDASAN
TEORI
A.
Kajian
Pustaka
B.
Kerangka
Teori
C.
Rumusan
Hipotesis
BAB III : METODE
PENELITIAN
A.
Jenis
Penelitian
B.
Tempat
dan Waktu Penelitian
C.
Populasi
dan Sampel Penelitian
D.
Variabel
dan Indikator Penelitian
E.
Pengumpulan
Data Penelitian
F.
Analisis
Data Penlitian
BAB III :
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
A.
Penyajian
Data
B.
Analisis
Data
BAB V : PENUTUP
A.
Simpulan
B.
Saran-saran
C.
Kata
Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT
HIDUP
DAFTAR
PUSTAKA
Ainin,
dkk. Evaluasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Misykat: Malang, 2006.
Departmen
Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 2007.
Dimyati
dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Musthofa
Ghulayani. Jami’ ad-Durus al-Lughoh. Lebanon:Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2009.
Nana
Syaodih Sukmadinara. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012.
Ngalim
Purwanto. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1992.
Oemar
Hamalik. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
Sugiyono.
Metode Penelitian Pendidikan Pedekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta, 2012.
Suharsimi
Arikunto. Dasar-daar Evaluasi Pendidikai. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
Sukiman.
Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani, 2012.
Wa
Muna. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Teori dan Praktek. Yogyakarta: Teras, 2011.
Zainal
Arifin. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik dan Prosedur. Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2011.
http://rdianto.wordpress.com/2012/01/21/pengertian-kualitas/ yang
diunduh pada hari Selasa tanggal 3 Desember 2013 pada pukul 11.23 wib
http://mulyani-mulmul.blogspot.com/2010/10/instrumen-evaluasi-pembelajaran.html yang
diunduh pada hari Senin tanggal 4 November 2013 pukul 09.25 wib
[1] Oemar Hamalik,
Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm.11
[2] Dimyati dan
Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),
hlm.200
[3] Wa Muna, Metodologi
Pembelajaran Bahasa Arab, Teori dan Praktek. (Yogyakarta: Teras, 2011)
hlm.7
[4] Zainal Arifin,
Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik dan Prosedur, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2011) hlm.7
[5]Ngalim
Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1992), hlm.3
[6]Suharsimi
Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
hlm.115.
[7] M. Ainin, dkk,
Evaluasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab, (Misykat: Malang, 2006),
hlm.187
[8]M. Ainin, dkk, Evaluasi
dalam Pembelajaran Bahasa Arab, (Misykat: Malang, 2006), hlm.7
[9] Suharsimi
Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2012),
hlm.57
[10]
Sukiman, Pengembangan
Sistem Evaluasi, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), hlm.121
[11]
Departmen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), hlm. 437
[12] http://rdianto.wordpress.com/2012/01/21/pengertian-kualitas/ yang diunduh pada hari Selasa tanggal 3 Desember
2013 pada pukul 11.23 wib
[13]
Departmen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), hlm. 603
[14]http://mulyani-mulmul.blogspot.com/2010/10/instrumen-evaluasi-pembelajaran.html yang diunduh pada hari Senin tanggal 4
November 2013 pukul 09.25 wib
[15] Sukiman, Pengembangan
Sistem Evaluasi, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), hlm.4
[16] Sukiman, Pengembangan
Sistem Evaluasi, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), hlm.13
[17]Musthofa
Ghulayani, Jami’ ad-Durus al-Lughoh, (Lebanon: Dar Al-Kotob
Al-Ilmiyah,2009),hlm.7
[18] Suharsimi Arikunto,
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm.14
[19]
Suharsimi
Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Asksara, 1993),
hlm. 102
[20] Nana Syaodih
Sukmadinara, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya:
2012), hlm.220
[21] Sugiyono, Metode
Penelitian Pendidikan Pedekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2012), hlm.317
[22] Sugiyono, Metode
Penelitian Pendidikan, Pedekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2012), hlm.335
[23]
Sukiman, Pengembangan
Sistem Evaluasi, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), hlm.158