Untukmu,Gunung Kelud
Kau,
Kelud
Kau
muntahkan laharmu
Kau
tumpahkan amarahmu
Dan
Kau,
Kelud
Untukmu
aku iba
Menangis,
dalam duka
Saat
pasir membanjir ladang kami
Saat
pasir membanjir sekolah kami,
jalan
kami dan saudara kami
Tapi,
Kelud
Dengan
engkau aku tau
Untuk
hidup dan bersyukur
ff. Purwokerto,
15 Feb 2014
Putri Tidur
Eflina tinggal di sebuah gubug reyot.
Dia tinggal bersama ibunya yang sudah tua. Ibunya adalah seorang perempuan yang
luar biasa sayang kepada Eflina. Sejak pertama kali Eflina saat masih bayi,
ibunya sudah manganggap Eflina sebagai anak kandungnya. Nama yang dipilih oleh
ibunya agar kelak Eflina menjadi perempuan yang cantik dan baik hati.
Eflina tinggal jauh dari tempat
keramaian. Dia tinggal di sebuah kampung di pinggir hutan. Meski hanya tinggal
berdua tapi Eflina marasa selalu bahagia. Tempat tinggalnya selalu memberikan
keceriaan dan kenyamanan.
Pada suatu pagi Eflina berjalan-jalan
di hutan yang sudah sangat ia kenal. Seekor ular yang berada di dahan pohon
yang dahannya tepat di depan Eflina.
“Selamat pagi Eflina?” ular memberi
salam kepada Eflina dengan senyum mengembang.
Ular itu bernama Nayan. Nayan adalah
ular yang baik.
“Selamat pagi Ular temanku.” Jawab
Eflina dengan senyum yang lembut.
“Wah? Adapagi-pagi begini Eflina sudah
bedara di luar?” tanya ular kepada Eflina.
“Saya
ingin menikmati udara pagi yang sejuk. Mari kita jalan-jalan Nayan?” ajaknya
Eflina kepada Nayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar