Halaman

Kamis, 20 Maret 2014

untukmu kelud

Untukmu,Gunung  Kelud
Kau, Kelud
Kau muntahkan laharmu
Kau tumpahkan amarahmu
Dan
Kau, Kelud
Untukmu aku iba
Menangis, dalam duka
Saat pasir membanjir ladang kami
Saat pasir membanjir sekolah kami,
jalan kami dan saudara kami
Tapi, Kelud
Dengan engkau aku tau
Untuk hidup dan bersyukur

ff. Purwokerto, 15 Feb 2014
















































Putri Tidur
          Eflina tinggal di sebuah gubug reyot. Dia tinggal bersama ibunya yang sudah tua. Ibunya adalah seorang perempuan yang luar biasa sayang kepada Eflina. Sejak pertama kali Eflina saat masih bayi, ibunya sudah manganggap Eflina sebagai anak kandungnya. Nama yang dipilih oleh ibunya agar kelak Eflina menjadi perempuan yang cantik dan baik hati.
          Eflina tinggal jauh dari tempat keramaian. Dia tinggal di sebuah kampung di pinggir hutan. Meski hanya tinggal berdua tapi Eflina marasa selalu bahagia. Tempat tinggalnya selalu memberikan keceriaan dan kenyamanan.
          Pada suatu pagi Eflina berjalan-jalan di hutan yang sudah sangat ia kenal. Seekor ular yang berada di dahan pohon yang dahannya tepat di depan Eflina.
          “Selamat pagi Eflina?” ular memberi salam kepada Eflina dengan senyum mengembang.
          Ular itu bernama Nayan. Nayan adalah ular yang baik.
          “Selamat pagi Ular temanku.” Jawab Eflina dengan senyum yang lembut.
          “Wah? Adapagi-pagi begini Eflina sudah bedara di luar?” tanya ular kepada Eflina.
“Saya ingin menikmati udara pagi yang sejuk. Mari kita jalan-jalan Nayan?” ajaknya Eflina kepada Nayan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar